Malang, Jumat (28/3/2025) – Polres Malang, Polda Jawa Timur, kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan iklim usaha yang aman dan kondusif di wilayah Kabupaten Malang. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan dalam menindak segala bentuk premanisme yang dilakukan oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) yang meresahkan dunia usaha.
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menyampaikan bahwa Polri tidak akan memberi toleransi terhadap praktik-praktik pemerasan dan intimidasi yang mengatasnamakan ormas. Tindakan seperti itu, menurutnya, sangat merugikan dunia usaha dan dapat menghambat masuknya investasi.
“Kami berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah dengan menjamin keamanan pelaku usaha dari segala bentuk gangguan, termasuk premanisme berkedok ormas,” kata AKP Bambang.
Ia menjelaskan bahwa sebelum melakukan penindakan hukum, pihaknya mengedepankan langkah preventif dan pre-emptive. Melalui pembinaan, sosialisasi, serta koordinasi dengan pihak-pihak terkait, Polres Malang berusaha mengajak ormas agar berperan aktif dalam menjaga ketertiban masyarakat.
“Ormas seharusnya menjadi mitra dalam pembangunan, bukan justru menghambat investasi dengan tindakan yang meresahkan,” tambahnya.
Di sisi lain, kepolisian juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan modus-modus pemerasan yang dilakukan oleh oknum. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat diharapkan bisa melaporkan segala bentuk gangguan terhadap dunia usaha.
AKP Bambang menekankan bahwa seluruh laporan yang masuk, terutama dari pelaku usaha dan investor, akan ditindaklanjuti secara serius. Polri juga menjamin keamanan dan perlindungan bagi para pelapor.
“Kami mengajak seluruh masyarakat dan pengusaha untuk aktif melapor melalui layanan 110 jika menemukan aksi premanisme. Polri siap bertindak secara profesional dan tegas,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara kepolisian, masyarakat, dan pelaku usaha, Polres Malang berharap dapat terus menciptakan lingkungan bisnis yang aman, kondusif, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Discussion about this post